Stop Bullying melalui Program Roots Agen Perubahan di SMP Muhammadiyah Al Mujahidin

  • Home
  • Berita
  • Stop Bullying melalui Program Roots Agen Perubahan di SMP Muhammadiyah Al Mujahidin
Stop Bullying melalui Program Roots Agen Perubahan di SMP Muhammadiyah Al Mujahidin

Stop Bullying melalui Program Roots Agen Perubahan di SMP Muhammadiyah Al Mujahidin

“3 dosa besar pendidikan yaitu radikalisme dan intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan,” ucap Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

SMP Muhammadiyah Al Mujahidin menjadi salah satu Sekolah Penggerak yang melaksanakan kegiatan Program Roots Indonesia kepada agen perubahan tahun 2021. Kegiatan ini berlangsung selama satu bulan dan puncaknya pada Jumat (22/10/2021) di aula SMP Muhammadiyah Al Mujahidin.

Ketua Pelaksana Program Roots SMP Muhammadiyah Al Mujahidin Tasya Apriani Nur Khasanah, S.Pd menjelaskan, Program Roots merupakan program pencegahan kekerasan di kalangan teman sebaya, yang berfokus pada pengembangan karakter positif peserta didik sebagai upaya pencegahan bullying di lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Program ini melibatkan peran peserta didik sebagai Agen Perubahan.

“Tujuan dari Program Roots ini adalah untuk membentuk karakter peserta didik, yang nantinya akan jadi Agen Perubahan. Dimana yang menjadi Agen Perubahan itu adalah siswa-siswi yang memiliki pengaruh besar bagi teman sebayanya dan dapat memberi contoh berperilaku baik,” terang Tasya.

Peserta Program Roots dipilih melalui hasil analisis pendataan angket u-report yang dilakukan oleh Kemdikbudristekdikti, yang mana agen perubahan terpilih memiliki pengaruh besar pada pertemanan di sekolah. Kemudian, diperoleh 30 agen perubahan yang terdiri dari kelas VII dan VIII.

Nantinya, siswa yang terpilih sebagai peserta Program Roots akan diberi materi terkait perundungan selama 14 kali pertemuan dalam sebulan. Pertemuan pertama diisi dengan pengenalan Program Roots, LMS e-course, dan pengantar perundungan. Materi disampaikan oleh Tasya Apriani Nur Khasanah, S.Pd. dan Tri Murdiyanto, S.Pd. sebagai Fasilitator Guru. Hasilnya, siswa melakukan roleplay perundungan, membuat karya berupa poster anti perundungan dan pemimpin, kotak perubahan, kartu perilaku baik, serta merumuskan poin deklarasi agen perubahan. Pembuatan karya oleh para siswa bertujuan sebagai kampanye pencegahan perundungan

Program Roots SMP Muhammadiyah Al Mujahidin ditutup dengan pemilihan duta anti perundungan, deklarasi agen perubahan, penampilan puisi persahabatan, pantun anti perundungan, serta video roots dan anti perundungan.

“Dari 30 agen perubahan yang terpilih sebagai peserta Program Roots, akan dipilih lagi sebanyak 4 duta anti perundungan. Yang nantinya akan menjadi pionir bagi 26 agen perubahan lainnya sebagai contoh atau role model bagi teman sebayanya di sekolah maupun luar sekolah,” tegas Tasya.


Tidak hanya sebatas role model saja, tetapi agen perubahan memiliki tanggung jawab besar terhadap lingkungannya. Menyebarkan informasi sebagai bentuk kampanye anti perundungan, hingga mengingatkan teman sebaya ketika terjadi bullying dalam pertemanan.

Ia berharap, program ini dapat terus berlanjut. Agar para siswa dapat merasa aman dan nyaman saat belajar di lingkungan sekolah.

Program ini juga mendapat antusias dari para agen perubahan, salah satunya Fina Asyifa Nuraini, siswi kelas VIII. Ia mengaku mendapat banyak penetahuan bagaimana cara mencegah dan mengatasi perundungan di kalangan teman. Ia juga sangat bersemangat akan mengajak teman-temannya untuk berperilaku baik dan tidak melakukan tindakan bullying.

“Saya akan mengajak teman-teman untuk tidak melakukan Tindakan kekerasan maupun bullying. Agar SMP Muhammadiyah Al-Mujahidin menjadi sekolah yang aman dan bebas dari perundungan,” tegas Fina.